Tari Piring

Karena keunikannya, sampai saat ini pertunjukan Tari Piring sangat diminati masyarakat Indonesia. Selain masyarakat lokal, turis mancanegara juga banyak yang mengagumi tarian ini karena keunikannya.
Sejarah Tari Piring

Pada saat melakukan ritual, masyarakat sekitar membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di atas piring. Piring-piring yang berisi makanan dibawa dengan gerakan-gerakan berirama dan diiringi musik.
Fungsi Tari Piring

Tarian ini sering dipentaskan saat upacara adat, seperti upacara pernikahan, khitanan dan pengangkatan penghulu. Selain itu tarian ini juga dipentaskan saat ada anggota masyarakat yang sedang panen hasil bumi yang melimpah ruah. Pada zaman dulu hanya orang-orang yang mampu saja yang dapat mengadakan pentas tarian ini.
Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, tarian ini tidak hanya dipentaskan untuk upacara adat saja. Pentas tarian ini sering dipentaskan saat hari-hari besar nasional seperti HUT Republik Indonesia. Selain itu tarian ini juga sering dipentaskan pada saat festival dan juga untuk menyambut tamu-tamu agung.
Keunikan Tari Piring

1. Piring Sebagai Media Utamanya
Tarian ini menggunakan piring sebagai alat utamanya dalam menari. Alat inilah yang membuat tarian ini berbeda dengan tarian yang lain. Piring dalam tarian ini mengandung makna sejarah tersendiri.2. Gerakan Tari Yang Unik
Piring diletakkan di atas kedua telapak tangan dengan cara digenggam. Kemudian digerakan memutar dan diayun-ayunkan dengan mengikuti iringan musik. Uniknya, piring ini tidak jatuh saat dimainkan.3. Di Iringi Oleh Banyak Alat Musik
4. Dentingan Cincin
Pada tarian ini terdapat bunyi iringan yang dihasilkan dari suara dentingan cincin. Suara dentingan pada piring dan cincin ini menambah keunikan tarian ini. Suara dentingan ini dapat menyatu dengan musik pengiring tarian ini.5. Menari Di Atas Pecahan Piring
Keunikan yang satu ini tidak akan anda temui pada pertunjukan tari-tari lain. Dimana di akhir pertunjukan, penari akan melemparkan piringnya ke lantai. Kemudian penari akan menari di atas pecahan piring tersebut.Ragam Gerak Tari Piring

Gerakan tarian ini menggunakan dua buah piring yang diletakkan di atas telapak tangan si penari. Kemudian diayun-ayunkan mengikuti irama musik. Gerakan dalam tarian ini tidak hanya itu saja, tarian ini memiliki beberapa ragam gerakan seperti: Gerak pasambahan, gerak singanjuo lalai, gerak mencangkul, gerak menyiang, gerak membuang sampah, gerak memagar, gerak menyemai, gerak mencabut benih,gerak bertanam dan gerak melepas lelah.
selain itu juga ada gerakan-gerakan lain seperti : gerak mengantar juadah, gerak mengambil padi, gerak menyambit padi, gerak manggampo padi, gerak menganginkan padi, gerak mengikir padi, gerak membawa padi, gerak menumbuk padi, gerak gotong royong, gerak menampih padi dan gerak menginjak pecahan kaca.
Busana Tari Piring

Seperti halnya pada tarian tarian tradisional, tarian ini juga mengenakan busana tradisional. Busana yang dikenakan untuk pementasan tarian ini terbagi menjadi dua yaitu busana penari pria dan busana penari wanita. Walaupun terbagi menjadi dua, busana yang dikenakan tetap seragam sehingga tetap terlihat kompak.
1. Busana Untuk Penari Pria
Kostum yang dikenakan oleh penari pria memiliki ciri-ciri yang berbeda dibanding dengan kostum penari wanita. Walaupun berbeda mereka tetap sama-sama mengenakan busana asli dari Sumatra Barat. Sehingga mereka tetap bisa tampil kompak walaupun model busana mereka berbeda.Busana rang mudo adalah busana untuk penari pria memiliki lengan yang panjang, serta dihiasi dengan missia atau biasa disebut dengan renda emas. Penari pria mengenakan celana yang disebut saran gelombang. Celana ini berukuran besar dan bagian tengahnya memiliki warna yang sama dengan baju atasannya.
Saat mementaskan tarian ini para penari pria mengenakan destar atau deta. Destar adalah penutup kepala yang terbuat dari bahan dasar kain songket dan berbentuk segitiga. Kemudian diikatkan di kepala si penari pria.
2. Busana Untuk Penari Wanita
Saat pentas, penari wanita mengenakan busana berupa baju kurung. Baju kurung ini terbuat dari kain satin dan beludru. Selain itu, penari wanita juga mengenakan selendang dari kain songket sebagai hiasan, yang diletakkan pada bagian kiri badan.Penari wanita mengenakan penutup kepala yang terbuat dari kain songket, bentuknya menyerupai tanduk. Penutup kepala ini disebut tikuluak tanduk balapak. Tak lupa penari wanita selalu mengenakan kalung rambai dan juga kalung gadang serta subang atau anting – anting.
Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah Tari piring berasal dari daerah Minangkabau Kota Solok provinsi Sumatra Barat. Media utama dalam pagelaran tarian ini adalah piring. Tarian ini memiliki banyak ragam gerakan yaitu 21 ragam gerakan. Tarian ini dipentaskan oleh pria dan wanita dengan busana yang berbeda. Musik pengiring tarian ini terdiri dari beberapa alat musik tradisional.
Indonesia sangat kaya akan tarian-tarian daerah termasuk Tari Piring. Untuk para generasi muda, mari lestarikanlah budaya-budaya asli Indonesia terutama tarian ini. Karena jika kebudayaan asli Indonesia tidak di lestarikan, semakin lama akan musnah dan kebudayaan dari luar akan dengan leluasa masuk ke Indonesia.
Sumber : https://www.romadecade.org/tari-piring/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar