Ketahui Sejarah Gambus, Alat Musik dari Timur Tengah dengan Lirik Religi

Tapi sebelum mengorek lebih jauh tentang gambus, mari pahami dulu apa itu musik gambus. Secara mudah, gambus terdiri dua unsur, alat musik yang dipakai dan cengkok yang bernuansa Arab. Instrumen musiknya berupa gitar yang punya bentuk seperti buah pir yang dibelah.
Sebelum Sabyan, di tanah air musik gambus sebenarnya sudah dikenal luas. Meski tarafnya relatif kecil, seperti orkes, qasidah, nasidaria, juga lainnya. Hadirnya Sabyan di ranah musik tanah air bisa jadi akan membuat musik gambus lebih diterima lagi di masa yang datang.
Asal Usul Musik Gambus
Lirik lagu gambus umumnya bahasaAarab, karena memang dari sini mulanya. Syairnya berisi konten Islam, dan lebih ke puji-pujian. Memang benar, gambus di awal munculnya banyak dimanfaatkan untuk beragam ritual keagamaan, termasuk pengiring tarian zapin yang fenomenal itu.Baru pada perkembangan selanjutnya, gambus sering difungsikan sebagai hiburan. Meski begitu, nafas utama tetap bernuansa Islami. Ini bisa dilihat dari awal muncul sampai sekarang, musik gambus tak hilang arah sebagai media untuk melakukan puja-puji.
Dari beberapa literatur yang ada, musik gambus berasal dari negara Turki. Tapi ada juga klaim kalau negara Mesir merupakan penemu musik gambus. Perdebatan ini masih belum jelas ujungnya. Satu yang pasti, musik gambus merupakan produk asli negara Arab atau Timur Tengah.
Sejarah Gambus di Tanah Air
Menyebut musik gambus di tanah air, tak lengkap rasanya kalau tak menyinggung sejarah. Meski begitu, tak ada datakonkrit yang bisa dibuat acuan kapan tepatnya gambus masuk Nusantara. Semua masih berupa asumsi, dan yang paling mendekati yaitu tahun 1800-an.
Di abad itu, Jazirah Arab masih gencar-gencarnya melakukan transaksi dagang di bumi pertiwi. Selain aktivitas niaga, mitra dagang ini nyatanya punya maksud lain, yaitu menyebarkan agama Islam. Tujuan ini diinisiasi Kerajaan Ottoman, termasuk juga menyebar apa yang nantinya disebut Walisongo.
Akulturasi budaya terjadi, dan musik gambus serta instrumenya beradaptasi dengan kearifan lokal. Pada tahap selanjutnya, muncul kekhasan dari keragaman tiap daerah di tanah air. Alat musiknya juga mengalami metamorfosis, entah itu secara bentuk atau penamaan.
Misalnya saja, di beberapa tempat ada yang menyebutnya kecapi. Sedang di tempat lain ada yang menyebut dawai. Bentuknya juga berevolusi, meski tak menghilangkan pola dasar berupa buah pir yang dibelah. Untuk senarnya, ada yang cuma pakai tiga senar dan ada yang sampai 12 senar.
Di Indonesia sendiri, ada yang bilang puncak kejayaan gambus terjadi tahun 1940. Di masa ini, pentolan gambus paling dikenal yaitu Syech Albar, seorang Indo-Arab, yang tak lain ayah musisi kondang Ahmad Albar. Setelah itu, popularitas gambus seperti tenggelam lagi.
Sumber : https://highlight.id/sejarah-asal-usul-alat-musik-gambus/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar